Rabu, 10 Oktober 2012

Pin-Pin Yang Berakting

"Ramai dan Kacau"




Saya suka membuat benda mati menjadi kelihatan hidup. Membuatnya seperti punya cerita, punya karakter, dan orang yang melihat benda itu bisa membaca pesan atau cerita apa yang ditunjukan oleh benda itu. Kesukaan yang sama juga di tunjukan oleh studio animasi yang paling sukses di dunia, Pixar. Sering melihat opening tiap film-film Pixar?  Maskot  mereka dimunculkan disitu. Berupa lampu meja yang bergerak, punya karakter dan seperti hidup.  Selain itu, film-filmnya banyak tentang benda mati yang berkarakter seperti manusia, seperti Cars dan Toys Story.
Kalau dalam fotografi, genre seperti ini bernama Still Life. Fotografi ini biasanya menggunakan obyek sehari-hari, seperti buah-buahan, vas, atau benda mati lain yang di komposisikan supaya nampak hidup dan berbicara. Foto Still life bukan hanya dengan memindahkan obyek kedalam foto, tapi juga bisa memberi makna dan terlihat artistik.
Sebenarnya saya jarang memotret Still Life, terkendala dengan kemampuan kamera terbatas dan obyek yang tidak selalu bisa tersedia( anak kos, barangnya dikit). Perlu niat lebih untuk foto still life. Setting tempat, cahaya, dan kamera....ya lumayan ribet memang.
Tapi beberapa minggu yang lalu, saya bisa memotret Still Life tanpa harus ribet. Yaitu memotret pin. Sebenarnya awalnya spontan saja, di lab saya ada banyak pin tertusuk di mading lab. Saya tertarik dengan warna-warnanya yang cerah. Berbekal dua lembar  styrofoam, senter HP dan cahaya matahari, saya bisa bikin studio mini dalam waktu 2 menit. Ya, memang agak ga niat ribet memang saya.  Jadi hasilnya memang tidak begitu bagus, tapi sayang kalau tidak di share...hehe.

Berikut ini hasilnya :
Diambil menggunakan Sony Ericsson Elm

"Unity"


Baris Berbaris

"Ada yang mau aku bicarakan"



Berbaris II
Siap Untuk Menyerang



Berkelahi dan di Tonton

Si Kuning Yang Menang
Siapa Menang, dia mendapat pengakuan

Seberapa sederhananya persiapan yang saya lakukan?  Sangat sederhana, seperti yang terlihat digambar ini :
Behind the Scene
Ya memang begini saja, tisu akua, sendok dan gelas sebenarnya ngga terpakai, cuman dari awalnya memang disitu, tidak saya pindahkan.

1 komentar: