|
Embun Pagi Hari
|
Beberapa hari yang lalu, saya mencoba untuk membersihkan teropong binokular yang sudah lama menganggur. Lensa bagian dalamnya sudah kotor dan berjamur, jadi sudah tidak nyaman lagi di pakai, bukannya bisa melihat jarak jauh, tapi malah tidak lihat apapun. Akhirnya saya beranikan untuk membersihkannya, dan harus di bongkar dulu.
Berbekal obeng kecil dan rasa percaya diri, saya lepaskan satu-satu penguncinya, hingga masing-masing bagian terlepas. Mulai dari lensa okular, kaca prisma, hingga obyektifnya dilepas dan di bersihkan. Oke, sejauh ini lancar. Masalah mulai muncul saat akan merangkai kembali, entah kenapa, kaca prismanya tidak bisa kencang, walau sudah di pastikan posisinya benar. Stuck dengan masalah ini, saya malah dapet ide untuk membuat lensa makro dari salah satu lensa okulernya, dan ternyata berhasil.
|
Kaca prisma yang menjadi tersangka utama teropong sulit dirangkai lagi |
|
Teropong yang menjadi korban, dan disampingnya adalah lensa yang saya pakai |
Butuh sekitar 3 jam untuk membuat tempat untuk menaruh lensanya, hingga benar-benar bisa digunakan. Tempat lensanya ini saya buat dari bahan seadanya (tutup botol obat tetes, bekas plastik penyimpan pisau cutter dan selotip). Di rancang supaya bisa klop dengan Sony Elm, lensa ini bekerja sempurna dan nyaman di gunakan. Kesulitan yang paling utama adalah untuk ngepasin antara lensa dengan tutup botolnya, supaya bisa ngepas dan lensanya cukup kencang untuk tidak jatuh.
|
Penampakan Tutup Botol Untuk Menaruh Lensa |
|
Hasil Akhir, di pasang di Elm dengan bantuan karet, menurut saya itu cara yang paling mudah dan efisien, daripada pake lem atau magnet. Di beri selotip gelap supaya saat hunting serangga, lensanya tidak terlalu menarik perhatian serangga |
Foto-foto yang disini adalah hasil test-drive atau lebih tepatnya uji coba lensa baru ini. Walau belum sempurna, lumayanlah untuk ukuran uji coba.
|
Awal-awal Uji coba, Ini Adalah PCB Mouse yang sudah rusak |
|
In juga awal-awal ujicoba, PCB HP |
|
Masih di PCB yang sama |
Esoknya, saya coba hunting ke pekarangan di samping kosan saya. Disana banyak serangga dan bunga, jadi bisa jadi tempat hunting yang cocok. Dibawah ini hasilnya :
|
Bunga |
|
Kumbang kepik, di batang |
|
Belalang |
|
Ini ngga tahu serangga apa namanya, tapi saya menemukan beberapa ekor yang kaya gini |
|
Daun |
|
Bunga dari jarak sangat dekat |
|
Lalat |
Dengan lensa makro yang sudah seperti itu, apakah gampang mengambil foto close up seperti diatas? Kalo saya jawab, tidak juga. Foto makro menurut saya itu jenis foto yang menantang, apalagi dengan menggunakan kamera ELM. Di banding genre foto lain, tingkat kesulitannya lebih tinggi. Sewaktu hunting di kebun samping kosan, ada momen dimana saya mesti menahan nafas 30 detik untuk mengambil gambar. Berusaha agar tangan tidak goyang saat mengambil gambar dan mencegah serangga kabur. Ketika tangan bergoyang sedikit, titik fokus akan berubah, gambar menjadi ngeblur dan miss fokus. Selain karena faktor kita sendiri, faktor lingkungan juga mempengaruhi, hembusan angin sedikit saja, bisa membuat fokusnya kacau balau.
Untuk foto lalat misalnya, saya memotretnya hingga 10 kali, dan hanya 2 yang benar-benar fokus, sisanya? Hasilnya kurang begitu baik.
Tapi foto makro ini tetap menyenangkan.......
mantep abis lensa makro diy nya... :D
BalasHapushehe..thanks
Hapusom tolong dong gambar cara merakit lensa makronya lebih detil, qu pgn bgt punya lensa makro tg gak punya duit :(
BalasHapusWah, yang gambar ini saya ga ambil banyak.....paling yang itu aja....intinya si tinggal cari lensa cembung, trus di kasih holder...
Hapusnanti coba mas, kebetulan saya ada rencana mau rakit lagi, nunggu bahan baku...hehe